Senin, 12 April 2010

LANJUT USIA

1.    Pengertian.
Lanjut usia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada dasar kehidupan manusia( Keliat,1999)Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2),(3),(4) UU No.13 tahun1998 tentang kesehatan disebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah berusia lebih dari 60 tahun. Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran fisik, kognitif, orientasi, serta tidak mudah menerima hal baru.
Penuaan menurut  Depkes.RI ( dalam Maryam, et all., 2008 ) adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari berjalan secara terus menerus, dan berkesinambungan yang menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Lansia dapat diklasifikasikan menjadi lima dalam Maryam,et all ( 2008),yaitu sebagai berikut:
a.    Pralansia, sesorang yang berusi antara 45 – 59 tahun.
b.    Lansia, seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
c.    Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
d.    Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan dapat menghasilkan barang atau jasa.
e.    Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada orang lain.

2.    Teori penuaan

Ada beberapa teori yang berkaitan dengan penuaan dalam Maryam,et all, 2008 yaitu:
a.    Teori – teori biologi
1)    Teori genetik dan mutasi (somatic mutatie theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies- spesies tertentu.  Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul atau DNA dan setiap sel pada saatnya akan  mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin ( terjadi penurunan kemampuan fungsional sel). Pada Teori ini terkenal dengan pemakaian dan  rusak  yang  terjadi  karena  kelebihan usaha dan stres sehingga menyebabkan sel-sel tubuh lelah (rusak).


2)    Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
3)    Teori “immunology slow virus”
Sistem imune menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
4)    Teori stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
5)    Teori radikal bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal bebas ini dapat menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
6)    Teori rantai silang
Sel-sel yang tua atau usang , reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis, kekacauan dan hilangnya fungsi.
7)    Teori program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati.
b.    Teori kejiwaan sosial
1)    Aktivitas atau kegiatan (activity theory)
Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial. Ada beberapa pokok-pokok teori aktifitas yaitu; moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan keterlibatan sepenuhnya dari lansia di masyarakat, kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seseorang lansia.
2)    Kepribadian berlanjut (continuity theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki.
3)    Teori pembebasan (disengagement theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (triple loss), yakni : kehilangan peran, hambatan kontak social, berkurangnya kontak komitmen.
4)    Teori perkembangan.
Teori ini menekankan pentingnya mempelajari apa yang dialami lansia pada saat muda hingga dewasa  dan teori ini menjelaskan bagaimana proses menjadi tua merupakan suatu  tantangan dan bagaimana jawaban lansia terhadap berbagai tantangan tersebut yang dapat bernilai positif atau negatif.
5)    Teori Stratifikasi Usia.
Pokok dari teori ini adalah arti usia dan posisi dalam kelompok usia bagi masyarakat, terdapat transisi yang dialami kelommpok, terdapatnya mekanisme pengalokasian peran diantara penduduk.
6)    Teori Spiritual.
Komponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada pengertian hubungan individu dengan alam semesta dan persepsi individu tentang arti kehidupan.


DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. (2008).  Lansia masa kini dan masa mendatang.  Diakses tanggal 24 Oktober 2008 dari http://www.menkokesra.go.id/content/view/2933/98/ .
 Maryam,et all. (2008).  Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Nugroho,W. (1995). Perawatan Lanjut Usia. Jakarta: EGC.
Nursasi,A.Y. (2002).  Hubungan antara koping lansia terhadap penurunan fungsi gerak di Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara Jakata Timur. Diakses tanggal 16 November  2008 dari http://.digilib.ui.edu/opac/themes/libriz/abstrak.jsp?id=769199&lokasi=lokal .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar